Tabernakel: Firman Tuhan Berdiam di Tengah Kita!
Oktober ini, perayaan panen secara alkitabiah mengundang kita untuk membangun tempat kediaman yang baru—rumah rohani yang didirikan di atas Firman Tuhan.

“Ini akan menjadi pengingat bagi setiap generasi baru orang Israel bahwa Aku membuat nenek moyang mereka tinggal di dalam pondok-pondok saat Aku menyelamatkan mereka dari tanah Mesir. Akulah Tuhan, Allahmu.”
— Imamat 23:42
Perayaan panen musim gugur, Tabernakel, memperingati penyelamatan bangsa Israel dari tanah Mesir dan pemeliharaan Allah yang setia selama 40 tahun mereka mengembara di padang gurun.
Dan sepanjang bulan Oktober ini, kita merayakan momen-momen di mana Surga menyentuh Bumi—
dengan membangun pondok-pondok rohani sebagai tempat kediaman Firman-Nya di hati yang menanti.
"Firman itu telah menjadi manusia dan diam di antara kita. Ia penuh kasih setia dan kebenaran. Dan kita telah melihat kemuliaan-Nya, yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa."
— Yohanes 1:14
Dari Padang Gurun hingga Firman yang Menjadi Manusia, mari kita siapkan tempat bagi Firman-Nya di setiap bangsa, suku, dan bahasa.
Setiap pemberian yang kamu lakukan selama perayaan Tabernakel akan dilipatgandakan untuk mempercepat proyek penerjemahan Alkitab di seluruh Asia.
Kebutuhan Penerjemahan di Asia
Penerjemah dan konsultan Alkitab saat ini tengah bekerja keras untuk menghadirkan Firman Tuhan kepada 1.103 kelompok bahasa di Asia yang masih memiliki akses sangat terbatas—atau bahkan belum memiliki akses sama sekali—terhadap Kitab Suci. Dari jumlah tersebut, hanya 838 bahasa yang sedang dalam proses penerjemahan. Artinya, masih ada 265 kelompok bahasa lain yang belum tersentuh—pekerjaan pun belum dimulai.
Jangan biarkan siapa pun terus mengembara di padang gurun rohani tanpa pernah mendengar Firman Tuhan dalam bahasa hati mereka.
Jalan Kaki 65km Demi Akses Alkitab: Dari Padang Gurun Menuju Tempat Surga Menyentuh Bumi
Ini adalah sebuah tindakan solidaritas yang sederhana dan nyata—sebuah ziarah—di mana Ps. Kim Leong, pemimpin regional gerakan Pray for Zero dari illumiNations Asia, akan berjalan sejauh 65 km pada ulang tahunnya yang ke-65, melintasi Singapura pada tanggal 30 September—sebagai bentuk penghormatan terhadap perjalanan yang kudus.
Ia berjalan untuk setiap kelompok bahasa yang belum memiliki akses terhadap kisah Allah.
Selama bulan Oktober, kita semua diundang untuk ‘berjalan’ bersamanya—untuk jutaan orang yang masih hidup di dalam “padang gurun rohani”—komunitas-komunitas di seluruh Asia yang masih menantikan Firman Tuhan dalam bahasa hati mereka.
Setiap langkah mewakili satu ayat, dan setiap ayat mewakili perjalanan dari Padang Gurun menuju Firman yang Menjadi Daging.
*Saat Ps. Kim Leong melangkah untuk terakhir kalinya, ia telah menempuh 106.557 langkah. Dengan menghadiahkan satu ayat untuk setiap langkah, itu setara dengan menerjemahkan 3 Alkitab lengkap!