Aliansi Dampak Akses untuk Semua: Nabi-Nabi Perjanjian Lama dan Rasul-Rasul Perjanjian Baru Bersatu

Membuat Kitab Suci dapat diakses oleh semua orang di Asia Selatan pada tahun 2033… satu ayat demi satu ayat.

echoes of pentecost hari 42 — Juni 01, 2025

Suara dan ayat-ayat dari Nahum, Nehemia, Obaja, Paulus, dan Petrus — ketika dirangkai bersama — membentuk narasi yang kuat dan menegaskan betapa mendesaknya memastikan akses terhadap Kitab Suci bagi semua kelompok bahasa di Asia Selatan.


Nepal dan Nahum: Benteng Bagi yang Terpinggirkan

Bagi kelompok etnis minoritas yang merindukan mendengar suara Tuhan dalam bahasa mereka sendiri, harapan tampak redup. Di balik redupnya harapan itu, badai tengah mengumpul — ketidakstabilan ekonomi dan amukan alam membentuk jalinan ketidakpastian yang membelit hidup dan impian mereka. Namun Nahum menjanjikan…

TUHAN itu baik;
Dia adalah tempat perlindungan pada waktu kesusahan.
Ia mengenal orang-orang yang berlindung kepada-Nya.
– Nahum 1:7 (BIMK)


Tembok Nehemia: Batu Bata Iman di Bhutan

Di Bhutan, di mana pembatasan terhadap kekristenan sangat ketat, kisah Nehemia menjadi teladan yang kuat tentang keteguhan dalam menghadapi tantangan. Komitmennya untuk menggerakkan bangsanya membangun kembali tembok mencerminkan kebutuhan akan ketekunan di kalangan umat Kristen Bhutan — dan pentingnya menguatkan iman mereka melalui akses terhadap Kitab Suci.

Lalu aku menceritakan kepada mereka bagaimana tangan Allah yang baik telah membantu aku, dan juga apa yang telah dikatakan raja kepadaku. Mereka pun berkata, “Mari kita bangun kembali tembok itu!” Maka mereka pun mulai bekerja dengan semangat. – Nehemia 2:18 (BIMK)


Luka Bangladesh: Pesan Singkat Obaja tentang Penghakiman yang Terlambat

Memastikan bahwa komunitas-komunitas pengungsi di Bangladesh memiliki akses pada Kitab Suci dalam bahasa mereka sangatlah penting. Ini bukan hanya menghadirkan harapan, tetapi juga menegaskan keadilan Allah. Nubuat Obaja tentang penghakiman ilahi berbicara langsung ke dalam pergumulan mereka — mengingatkan penguasa bahwa ketidakadilan tidak akan dibiarkan begitu saja.

“Waktunya hampir tiba bagi-Ku, TUHAN, untuk menghakimi bangsa-bangsa yang tak mengenal Aku.
Apa yang telah kamu perbuat terhadap Israel akan berlaku juga terhadapmu.
Semua kejahatanmu akan menimpa dirimu sendiri.”
– Obaja 1:15 (BIMK)


Paradoks Paulus dan Pakistan: Injil dalam Konteks Minoritas

Di Pakistan, di mana Kekristenan adalah agama minoritas yang dikelilingi oleh keyakinan mayoritas negara, menjadikan Kitab Suci dapat diakses dan menyentuh secara kontekstual menjadi hal yang sangat mendesak. Surat-surat Paulus, jika diterjemahkan ke dalam bahasa dan budaya lokal, dapat membuka percakapan yang mendalam dan membangun relasi yang memperkuat misi menghadirkan Firman Tuhan kepada mereka yang belum pernah mendengarnya.

“Tetapi bagaimana mereka dapat berseru kepada-Nya jika mereka tidak percaya kepada-Nya? Dan bagaimana mereka dapat percaya kepada-Nya jika mereka belum pernah mendengar tentang Dia? Dan bagaimana mereka dapat mendengar jika tidak ada yang memberitakan?” – Roma 10:14 (BIMK)


Petrus yang Tertindas: Janji untuk Ketabahan di India

Di India, di mana umat Kristen minoritas menghadapi penganiayaan, dorongan Petrus menjadi pelita pengharapan. Penderitaan yang mereka hadapi justru dapat memperkuat iman, terlebih saat mereka memiliki akses pada Kitab Suci yang berbicara langsung kepada situasi dan hati mereka.

“Sahabat-sahabatku yang terkasih, jangan heran apabila kalian mengalami ujian yang berat, seolah-olah itu adalah sesuatu yang luar biasa. Sebaliknya, bersukacitalah karena kalian turut menderita seperti Kristus, supaya kalian juga bersukacita pada waktu kemuliaan-Nya dinyatakan.” – 1 Petrus 4:12–13 (BIMK)


Dalam semua konteks ini, kebutuhan mendesak akan Kitab Suci dalam bahasa yang paling dekat di hati menjadi jelas. Akses terhadap Firman Tuhan bukan hanya memberikan penghiburan dan kekuatan, tetapi juga memberdayakan komunitas-komunitas terpinggirkan untuk mengklaim identitas mereka di dalam Kristus, mendorong mereka menuju aksi kolektif, dan memelihara ketahanan dalam menghadapi penderitaan.

Meminjam kata-kata dari Petrus (1 Petrus 4:10), Allah telah memberikan kepada masing-masing dari kita sebuah karunia — maka gunakanlah dengan baik untuk melayani satu sama lain, dan berikan satu ayat hari ini.

Klik ikon-ikon di bawah ini untuk membagikan kampanye ini kepada teman dan keluarga Anda, guna meningkatkan kesadaran tentang penerjemahan Alkitab di Asia!

Please Fill out the form below